A. Sejarah
Pantai Medewi
Sejarah lokal Desa Medewi menyebutkan bahwa kawasan
ini sebelumnya adalah hutan Ketket atau pohon api-apian, yaitu tanaman yang
mempunyai banyak duri. Kemudian dalam Bahasa Bali, arti pohon yang banyak duri
itu disebut pohon meduwi. Setelah hutan dibuka untuk kawasan pemukiman
penduduk, maka orang-orang yang tinggal dan menetap di daerah ini bertambah dan
menamakan daerah tersebut dengan Desa Meduwi, di mana artinya desa yang banyak
duri.
Pantai Medewi merupakan kawasan pantai yang memiliki kontur berbeda pada sisi timur dan sisi barat. Pada sisi bagian timur, kontur pantai memiliki pasir berwarna hitam, lebih banyak bebatuan, dengan beberapa batu berwarna keabuan dengan ukuran besar, selain itu terdapat banyak krikil. Sedangkan pada bagian sisi barat, lebih banyak pasir dari pada bebatuan. Karena pasir pantai berwarna hitam, maka tidak cocok untuk lokasi berjemur karena sangat panas. Objek wisata pantai Medewi Pekutatan Jembrana, salah satu tempat terbaik untuk aktivitas surfing di Bali. Peselancar tua dan muda, pemula maupun professional memilih pantai ini sebagai salah satu lokasi terbaik aktifitas surfing selama di Bali. Bentuk pantai yang landai pada sisi bagian barat, dengan lekukan ke arah selatan membuat ombak di pantai selalu besar dan tidak pendek, sehingga pecinta olahraga selancar tidak pernah kecewa datang ke pantai ini. Selain surfing, seperti halnya dengan pantai Kuta Bali, pada sore hari pengunjung juga dapat menikmati pemandangan matahari yang akan tenggelam. Ditambah dengan perahu-perahu nelayan di sepanjang pesisir pantai, akan menambah pesona keindahan pantai Medewi Pekutatan Jembrana. Setiap tahun wisatawan mancanegara selalu ramai datang, pada umumnya mereka yang hobi berselancar.
0 komentar :
Post a Comment